Memasuki awal abad ke-21, kekhawatiran global tentang perubahan iklim, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan keberlangsungan hidup manusia membingkai konteks penelitian dan perdebatan kebijakan tentang biofuel menjadi lebih luas. Penelitian saat ini berfokus pada pembuatan bahan bakar dari proses alami, termasuk pembuatan etanol melalui fermentasi untuk dijadikan biofuel sebagai pengganti bahan bakar fosil. Biofuel terbagi atas tiga jenis, bioetanol, biodiesel, dan biogas. Fermentasi pati dan gula dalam biji-bijian seperti jagung, telah dikenal sejak jaman dahulu untuk memproduksi etanol yang dapat berfungsi sebagai bahan bakar. Brazil dan Filipina menggunakan tebu untuk diproses menjadi etanol sebagai antisipasi atas mahalnya biaya impor minyak. Tahun 1937, etanol mengambil porsi 7 persen dari total konsumsi bahan bakar Brazil. Selain tebu, sawit dan jagung juga kerap digunakan sebagai bahan baku biofuel. Sawit sebagai bahan biofuel populer di Indonesia, sementara b...